Hadits Ke-7: Mencari Ketinggian Di Sisi Allah

MUTIARA HADITS
---------------------

 

(Hadits Ke-7)

MENCARI KETINGGIAN DI SISI ALLAH

 

اِبْتَغُوا الرِّفْعَةَ عِنْدَ اللهِ تَحْلُمُ عَمَّنْ جَهِلَ عَلَيْكَ وَتُعْطِى مَنْ حَرَمَكَ
(رواه عدى عن ابن عمر)

 

“Carilah olehmu ketinggian di sisi Allah, engkau santuni orang-orang yang bodoh atas engkau dan engkau beri orang-orang yang mencegah engkau.”

(Hadits Riwayat ‘Ad dari Ibnu Umar).

————————————————–

KETERANGAN:

Kebanyakan orang mengejar ketinggian di sisi manusia, dengan jalan mengejar pangkat dan apabila dia sudah berpangkat, maka senanglah hatinya, karena telah mendapat derajat yang tinggi, sehingga kehidupannya berubah dari masa yang sudah-sudah. Dia merasa dirinya telah mulia dengan pangkatnya yang tinggi itu, padahal derajat yang tinggi di sisi manusia itu belum tentu akan menjamin kebahagiaan hidupnya.

Berapa banyaknya orang yang berpangkat tinggi, akhirnya hidup menderita karena hubungannya dengan Allah tidak ada. Tapi apabila mencari ketinggian di sisi Allah, itulah hidup yang berarti. Untuk mencari ketinggian di sisi Allah maka laksanakan ajaran-ajaran Islam, di antaranya menyayangi orang-orang bodoh, mereka harus diberi peringatan dan pelajaran-pelajaran dan sekali-kali janganlah dia ditipu dan dianiaya karena kebodohannya itu. Demikian pula hendaklah suka memberi pertolongan-pertolongan kepada siapa saja, terutama kepada orang-orang yang merintangi atau memusuhi kita, dan apabila kita berlaku baik kepadanya, lambat-laun diapun akan malu sendiri dan tidak akan berbuat jahat lagi kepada kita.

Sumber: Kitab Mukhtarul Ahadits Hikamil Muhammadiyah

————————————————–

Ditulis pada Kitab Mukhtarul Ahadits | Tag , | Tinggalkan komentar

Hadits Ke-6: Ayat-Yang Menunjukkan Keperkasaan Allah

MUTIARA HADITS
———————

 

(Hadits Ke-6)

AYAT-YANG MENUNJUKKAN KEPERKASAAN ALLAH

 

آيَةُ الْعِزِّ ., وَقُلِ الْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِى لَمْ يَتَّخِذْ وَلَدًا وَلَمْ يَكُنْ لَهُ شَريْكٌ فِى الْمُلْكِ وَلَمْ يَكُنْ لَهُ وَلِيٌّ مِنَ الذُّلِّ وَكَبِّرْهُ تَكْبِيرًا

 

Tanda Keperkasaan Allah itu termaktub dalam ayat: “Katakanlah”, segala puji bagi Allah yang tidak mempunyai anak dan tidak ada bagi-Nya sekutu dalam kerajaan-Nya dan tidak mempunyai penolong (untuk menjagaNya) dari kehinaan dan agungkanlah Allah dengan pengagungan yang sebesar-besarnya”.

(Hadits Riwayat Imam Ahmad).

————————————————–

KETERANGAN:

Allah Maha Perkasa tidak membutuhkan siapapun akan tetapi justru selain Allah-lah yang butuh kepada-Nya. (Lihat surah Al Isra ayat 111).

 

Sumber: Kitab Mukhtarul Ahadits Hikamil Muhammadiyah

Ditulis pada Kitab Mukhtarul Ahadits | Tag , | Tinggalkan komentar

Hadits Ke-5: Tanda-Tanda Munafik

MUTIARA HADITS
———————

 

(Hadits Ke-5)

TANDA-TANDA MUNAFIK

 

آيَةُ الْمُنَافِقِ ثَلَاثٌ: إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ وَاِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ وَاِذَا ائْتُمِنَ خَانَ

 

_”Tanda-tanda orang munafik itu ada tiga macam: apabila dia berbicara, dia berdusta, dan apabila dia berjanji, dia ingkar pada janjinya itu, dan apabila dia dipercayai dia khiyanat.”_

 

(Hadits Riwayat Bukhary – Muslim dari Abu Hurairah).

————————————————–

 *KETERANGAN:*

Orang munafik, orang yang bermuka dua, jika dia pergi kepada kaum Muslimin, dia mengatakan dirinya orang Islam dan apabila dia bertemu dengan golongan lainnya, dia beserta golongan itu.

Di dalam diri orang-orang munafik itu terdapat sifat-sifat yang tidak baik dan tanda-tandanya bahwa seseorang itu munafik, maka sifat¬sifat tersebut di atas selalu ada padanya. Dari itu janganlah percaya kepada mereka. Kelak di kemudian hari orang munafik itu akan ditempatkan oleh Allah SWT dalam Neraka yang paling bawah sekali.

 

Sumber: _Kitab Mukhtarul Ahadits Hikamil Muhammadiyah_

————————————————–

Ditulis pada Kitab Mukhtarul Ahadits | Tag , | Tinggalkan komentar

Isi Waktu Luang Dengan Berbuat!

Oleh: Syaikh Dr. ‘Aidh AlQarni

Orang-orang yang banyak menganggur dalam hidup ini, biasanya akan menjadi penebar isu dan desas desus yang tak bermanfaat. Itu karena akal pikiran mereka selalu melayangdayang tak tahu arah. Dan,

Lanjutkan membaca

Ditulis pada Kitab La Tahzan | Tag , | 1 Komentar

Hadits Ke-4: Lenyapnya Agama

MUTIARA HADITS
---------------------

 

(Hadits Ke-4)

LENYAPNYA AGAMA

 

 {آفَةُ الدِّيْنُ ثَلَاثَةٌ: فَقِيْهٌ فَاجِرٌ, وَ إِمَامٌ جَائِرٌ, وَمُجْتَهِدٌ جَاهِلٌ  {رواه ألديلمى عن ابن عباس

 

Lenyapnya agama karena tiga macam: 1. Orang Alim yang durhaka. 2. Imam (Pemimpin) yang aniaya, 3. Mujtahid yang bodoh.”

(Hadits Riwayat Dailami dari Ibnu Abbas).

————————————————–

 KETERANGAN:

Agama Islam akan lenyap di muka bumi ini, karena perbuatan orang yang tiga macam itu. Orang alim, disebut juga kiyai dan kiyai itu adalah panutan ummat. Apabila dilihat orang, seorang kiyai yang telah berani melanggar ajaran Islam seperti: bermain judi, menipu, meminum minuman keras dan sebagainya, maka tentulah orang-orang awam akan mencontoh dan menirunya, Apabila hukum Islam sudah dilanggar, tentulah Islam akan lenyap.

Demikian pula pemimpin yang aniaya yang suka memeras dan menganiaya rakyat, ini sangat bertentangan dengan ajaran Islam. Apabila pemimpin tidak mengacuhkan ajaran Islam. tentulah pengikutnya akan demikian pula.

Begitu pula Mujtahid (orang yang rajin dalam mengerjakan sesuatu), tapi ilmu pengetahuannya tak ada, dia itu orang bodoh dan apabila dia mengerjakan sesuatu pekerjaan yang baik dan karena kebodohannya maka pekerjaan yang dikerjakannya itu tentulah tidak sempurna dan apabila ajaran Islam dikerjakan dengan main kira-kira saja, maka bukanlah pahala yang diperoleh, tapi dosalah yang didapat.

Tiga macam itulah yang dapat merusak Islam. Karenanya kita harus tetap waspada, semoga ketiga macam tersebut tidak akan terjadi.

Sumber: Kitab Mukhtarul Ahadits Hikamil Muhammadiyah

————————————————–

Ditulis pada Kitab Mukhtarul Ahadits | Tag , | Tinggalkan komentar

Cintakan Aku

Cintakan Aku

Oleh: Imam Hanafie el-Arwany

Cintakan Aku
pada setiap jengkal ruang dan waktu, 
pada setiap tarikan nafas senafas
pada setiap sekejap mata terkejap
agar aku tak memiliki cinta
selain cinta karena-Mu


Bukakan mataku
pada setiap peristiwa bergulir
pada setiap ayat-ayat-Mu dibacakan
pada setiap Engkau tegur makhluk-Mu
agar aku teladani
untuk ibrah perjalanan esok


Ketuklah kalbuku
ketika aku mulai ternista
ketika ingatanku kepada-Mu tak pulih lagi
ketika aku terhasut oleh taghut
agar cintaku kepada-Mu tetap lestari
meski sebagian hak duniaku tak terpenuhi


Cintakan aku,
kepada apa yang Engkau cintai
kepada apa yang kekasih-Mu cintai
agar hidup sekejapku berarti
Cintakan aku
Ya Maha Cinta

 

Keterangan:

Puisi ini saya tulis 22 tahun yang lalu, 
tepatmya tanggal 28 Januari 1998,
saat masih berkecimpung sebagai aktivis 98 
di dunia kemahasiswaan.

Puisi ini adalah kumpulan dari puisi saya
yang saya beri nama "Lentera Nurani"
Sedangkan nama Lentera Nurani itu
adalah nama UKM Sangar Seni Puisi Musik
yang saya dirikan tahun 1998
saat masih belajar di STAIN/IAIN Samarinda

Ilustrasi:Hipwee

 

Ditulis pada Puisi-Puisi | Tag | Tinggalkan komentar